Pesantren dan Moderasi Beragama; Peran Kiai dalam Membentuk Sikap Moderasi Beragama Mahasantri
DOI:
https://doi.org/10.54180/elbanat.2023.13.1.142-161Keywords:
Religious Moderation, Mahasantri, Mahad AlyAbstract
Rejecting extremism in religion is the key to balance, for the maintenance of civilization and the creation of peace. Therefore, religious moderation is the key to maintaining tolerance and harmony, both at the local, national and global levels. In this way, each religious community can respect each other, accept differences, and live together in peace and harmony. This research was conducted because the spread of extreme and intolerant ideas is not only aimed at the general public, but also among students and Islamic boarding school students. This research, which was conducted at Ma'had Aly Nurul Cholil Bangkalan, used qualitative-descriptive methods. The research results show that the role of Ma'had Aly Nurul Cholil Bangkalan is very important in instilling and forming an attitude of religious moderation. This institution is a central forum for strengthening faith, developing Islamic knowledge and traditions, pious deeds, and noble morals for mahasantri. Concrete steps were taken by Ma'had Aly Nurul Cholil in forming a religious moderation attitude among mahasantri by providing in-depth religious knowledge, being selective in teaching staff, and being accommodating to local culture. In this case, the kiai's role is central and
significant in encouraging these steps.
Downloads
References
Abdullah, Mukhammad. “Mengurai Model Pendidikan Pesantren Berbasis Moderasi Agama: dari Klasik ke Modern.” Prosiding Nasional 2 (2019): 55–74.
Abror, Mhd. “Moderasi beragama dalam bingkai toleransi.” Rusydiah: Jurnal Pemikiran Islam 1, no. 2 (2020): 143–155.
Agama, Kementerian. Moderasi beragama. Kementerian Agama, 2019.
Akhmadi, Agus. “Moderasi beragama dalam keragaman Indonesia.” Inovasi-Jurnal Diklat Keagamaan 13, no. 2 (2019): 45–55.
Anwar, Chairul. Hakikat manusia dalam pendidikan: sebuah tinjauan filosofis. Sukapress, 2014.
———. “Multikulturalisme, Globalisasi, dan Tantangan Pendidikan Abad Ke-21.” Yogyakarta: DIVA Pres (2019).
Asrori, Ahmad. “Radikalisme di Indonesia: Antara historisitas dan antropisitas.” Kalam 9, no. 2 (2015): 253–268.
Asyur, Ibnu. “At-Tahrir Wa at-Tanwir, Tunis: Ad-Dar Tunisiyyah, 1984al-Imam Al-Faqih
Al-Muhaddits Muhyiddin Abi Zakariyya Yahya Bin Syaraf Al-Nawawi Al-Dimasyqy.” Tunis: Al-Adzkar (1984).
Buseri, Kamrani. “Islam Wasathiyah Perspektif Pendidikan disampaikan pada acara Rakerda Ulama se Kalimantan Selatan.” Banjarmasin, 2015.
Fahri, Mohamad, dan Ahmad Zainuri. “Moderasi beragama di Indonesia.” Intizar 25, no. 2 (2019): 95–100.
Fakhurokhman, Aziz, Riyan Adyaputra, Muhammad Naufal Rachman, M Ilham Ridho Mansyz, Brian Mayrezal Efandi, dan Muhamad Basyrul Muvid. “AKTUALISASI NILAINILAI ISLAM NUSANTARA TERHADAP PENGUATAN MODERASI BERAGAMA DI INDONESIA” 12, no. 98 (2022): 19–34.
Farid, Mohamad, dan Ahmad Syafi’i. “Moderatisme Islam Pesantren dalam Menjawab Kehidupan Multikultural Bangsa.” Jurnal Iqra’: Kajian Ilmu Pendidikan 3, no. 1
(2018): 114–139.
Habibur, Rohman N S. “Upaya Membentuk Sikap Moderasi Beragama Mahasiswa Di UPT Ma’had Al-Jami’ah Uin Raden Intan Lampung.” UIN Raden Intan Lampung, 2021.
Hanafi, Muklis M. “Peran Al-Azhar dalam Penguatan Moderasi Islam.” In Seminar Ikatan Alumni Al-Azhar Internasional (IAAI) Cabang Indonesia, Kerjasama Kedutaan Besar Mesir di Jakarta dengan Fakultas Dirasat Islamiyah UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2013.
Hilmy, Masdar. “Whither Indonesia’s Islamic Moderatism? A reexamination on the moderate vision of Muhammadiyah and NU.” Journal of Indonesian Islam 7, no. 1 (2013): 24–48.
Hilmy Muhammad. Wawancara. Bangkalan, 2023.
Juhaeriyah, Siti, Ujang Jamaludin, dan Wadatul Ilmiaah. “Internalisasi Nilai Moderasi Beragama sebagai Upaya Pencegahan Radikalisme pada Santri di Pondok
Pesantren Al-Qur’an Ath-Thabraniyyah.” Berkarakter 5, no. 1 (2022): 21–26. Pendekar: Jurnal Pendidikan
Junaedi, Edi. “Inilah moderasi beragama perspektif Kemenag.” Harmoni 18, no. 2 (2019): 182–186.
Mahmud, Amir, dan Zaini Tamin Ar. “Transformasi Pesantren (Studi terhadap Dialektika Kurikulum dan Kelembagaan Pondok Pesantren Rifaiyah Pati).” EL-BANAT: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam 9, no. 2 (2019): 156–176.
Milton, Katharine. “Distribution patterns of tropical plant foods as an evolutionary stimulus to primate mental development.” American Anthropologist 83, no. 3 (1981): 534–548.
Mo’tasim, Mo’tasim. “IMPLEMENTASI NILAI-NILAI MULTIKULTURALISME DI PESANTREN.” EL-BANAT: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam 12, no. 2 (2022): 267–289.
Mollah, Moch Kalam, dan Mufiqur Rahman. “MODERASI BERAGAMA SEBAGAI MATERI BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PROSES PENDIDIKAN AGAMA ISLAM.” Jurnal Konseling Pendidikan Islam 4, no. 2 (2023): 363–368.
Muammar, Khalif. Atas nama kebenaran: Tanggapan kritis terhadap wacana Islam liberal. Institut Alam dan Tamadun Melayu, Universiti Kebangsaan Malaysia, 2009.
Mussafa, Rizal Ahyar. “Konsep Nilai-Nilai Moderasi dalam Al-Qur’an dan Implementasinya dalam Pendidikan Agama Islam.” Unpublished sarjana’s skripsi) Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, Semarang, Indonesia (2018).
Nafis, Muhammad Muntahibun. “Pesantren dan Pluralisme: Upaya Modernisasi Pendidikan Pesantren Menuju Masyarakat Madani.” INSANIA: Jurnal Pemikiran
Alternatif Kependidikan 13, no. 2 (2008): 243–270.
Ndraha, Taliziduhu. “Budaya organisasi.” Jakarta: Rineka Cipta (2003).
Nurdin, Ali, dan Maulidatus Syahrotin Naqqiyah. “Model moderasi beragama berbasis pesantren salaf.” Islamica: Jurnal Studi Keislaman 14, no. 1 (2019): 82–102.
Purnamasyary, Ratna, Sito Meiyanto, dan Mohammad Khasan. “PERAN RELIGIUSITAS TERHADAP REGULASI EMOSI PADA KOMUNITAS HIJRAH.” Jurnal Psikohumanika 12, no. 1 (2020): 1–20.
RI, Tim Penyusun Kementerian Agama. “Moderasi beragama.” Jakarta: Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI (2019).
Rofik, Muhammad Nur, dan M Misbah. “Implementasi Program Moderasi Beragama yang Dicanangkan oleh Kementerian Agama Kabupaten Banyumas di Lingkungan Sekolah.” Lectura: Jurnal Pendidikan 12, no. 2 (2021): 230–245.
Shahrastani, Muhammad Ibn Abd Al-Karim, dan Muhammad Riza Jalali Na’ini. “Al-Milal Wa-Al-Nihal” (1971).
Sigit, Soehardi. “Perilaku Organisasional.” Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Taman, Yogyakarta (2003).
Sutrisno, Edy. “Aktualisasi moderasi beragama di lembaga pendidikan.” Jurnal Bimas Islam 12, no. 2 (2019): 323–348.
Sutrisno, Rodli. “Pesantren Salaf di Tengah Pragmatisme Pendidikan.” Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman 18, no. 2 (2007).
Syafe’i, Imam. “Pengaruh Tingkat Pengetahuan Agama terhadap Persepsi Mahasiswa pada Gerakan Radikalisme Berbasis Agama (Studi pada Mahasiswa UIN Raden
Intan Lampung).” Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam 9, no. 1 (2018): 61–79.
Tahir, Arifin. “Buku ajar perilaku organisasi.” Yogyakarta: Deepublish (2014).
Tahmid, Khairuddin. “Esensi dakwah Islam wasathiyah.” NU Online (blog) 29 (2018).
Widodo, Priyantoro, dan Karnawati Karnawati. “Moderasi Agama Dan Pemahaman Radikalisme Di Indonesia.” PASCA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen 15, no. 2 (2019): 9–14.
Wiyani, Novan Ardy. “Pendidikan agama Islam berbasis anti terorisme di SMA.” Jurnal Pendidikan Islam 2, no. 1 (2013): 65–83.
Yusuf, Achmad. “Moderasi islam dalam dimensi trilogi islam (akidah, syariah, dan tasawuf).” Al murabbi (2018): 203–216.